Ketentuan syarat dan hal tentang beasiswa bidik misi (UNILA) | Ras Eko Budi Santoso (Marginalers)
Ketentuan syarat dan hal tentang beasiswa bidik misi (UNILA) | Ras Eko Budi Santoso (Marginalers)
Kenaikan BBM
Memang dalam pembicaraan sehari-hari umumnya masyarakat menganggap jilbab sama dengan kerudung. Anggapan ini kurang tepat. Jilbab tak sama dengan kerudung.
Jilbab adalah busana bagian bawah (al-libas al-adna) berupa jubah, yaitu baju longgar terusan yang dipakai di atas baju rumahan (semisal daster).
Kerudung merupakan busana bagian atas (al-libas al-a’la) yaitu penutup kepala. (Rawwas Qal’ah Jie, Mu’jam Lughah Al-Fuqaha`, hal. 124 & 151; Ibrahim Anis dkk, Al-Mu’jam Al-Wasith, 2/279 & 529).
Jilbab dan kerudung merupakan kewajiban atas perempuan muslimah yang ditunjukkan oleh dua ayat Al-Qur`an yang berbeda.
Kewajiban jilbab dasarnya surah Al-Ahzab ayat 59, sedangkan kewajiban kerudung (khimar) dasarnya adalah surah An-Nur ayat 31.
Mengenai jilbab, Allah SWT berfirman (artinya), “Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min, ’Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ (QS Al-Ahzab : 59).
Dalam ayat ini terdapat kata jalabib yang merupakan bentuk jamak (plural) dari kata jilbab. Memang para mufassir berbeda pendapat mengenai arti jilbab ini. Imam Syaukani dalam Fathul Qadir (6/79), misalnya, menjelaskan beberapa penafsiran tentang jilbab. Imam Syaukani sendiri berpendapat jilbab adalah baju yang lebih besar daripada kerudung, dengan mengutip pendapat Al-Jauhari pengarang kamus Ash-Shihaah, bahwa jilbab adalah baju panjang dan longgar (milhafah). Ada yang berpendapat jilbab adalah semacam cadar (al-qinaa’), atau baju yang menutupi seluruh tubuh perempuan (ats-tsaub alladzi yasturu jami’a badan al-mar`ah). Menurut Imam Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubi (14/243), dari berbagai pendapat tersebut, yang sahih adalah pendapat terakhir, yakni jilbab adalah baju yang menutupi seluruh tubuh perempuan.
Walhasil, jilbab itu bukanlah kerudung, melainkan baju panjang dan longgar (milhafah) atau baju kurung (mula`ah) yang dipakai menutupi seluruh tubuh di atas baju rumahan. Jilbab wajib diulurkan sampai bawah (bukan baju potongan), sebab hanya dengan cara inilah dapat diamalkan firman Allah (artinya) “mengulurkan jilbab-jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Dengan baju potongan, berarti jilbab hanya menutupi sebagian tubuh, bukan seluruh tubuh. (Taqiyuddin An-Nabhani, An-Nizham al-Ijtima’i fil Islam, hal. 45-46).
Jilbab ini merupakan busana yang wajib dipakai dalam kehidupan umum, seperti di jalan atau pasar. Adapun dalam kehidupan khusus, seperti dalam rumah, jilbab tidaklah wajib. Yang wajib adalah perempuan itu menutup auratnya, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, kecuali kepada suami atau para mahramnya (lihat QS An-Nur : 31).
Sedangkan kerudung, yang bahasa Arabnya adalah khimar, Allah SWT berfirman (artinya), “…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…” (QS An-Nur : 31). Dalam ayat ini, terdapat kata khumur, yang merupakan bentuk jamak (plural) dari khimaar. Arti khimaar adalah kerudung, yaitu apa-apa yang dapat menutupi kepala (maa yughaththa bihi ar-ra`su). (Tafsir Ath-Thabari, 19/159; Ibnu Katsir, 6/46; Ibnul ‘Arabi, Ahkamul Qur`an, 6/65 ).
Kesimpulannya, jilbab bukanlah kerudung, melainkan baju jubah bagi perempuan yang wajib dipakai dalam kehidupan publik. Karena itu, anggapan bahwa jilbab sama dengan kerudung merupakan salah.
Seindah Hiasan Adalah Wanita Sholeha
Bismillahirrahmanirrahim... ^_^ .
Lihatlah betapa indahnya bunga-bunga di pagi hari dengan warna yang sangat khas sehingga menggugah nafsu para kumbang-kumbang untuk segera menjamahnya. Sebagian mulai mekar namun sebagian lagi masih kuncup. Disiang harinya lihatlah ombak datang silih berganti memecah keheningan pantai. Dan dimalam hari pula bintang gemintang bersinar bagai berlian di angkasa. Sebagian berkedip dengan indahnya, sebagian bersembunyi malu. Begitu indah ciptaan Allah SWT. Tetapi “Perempuan Sholeha lebih Indah dari itu semua”. Subhanallah....
“Dunia adalah perhiasan, Sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita yang sholeha” (HR.Muslim)
Hadist di atas tidak asing lagi di telinga kita. Mmm Namun.... Siapakah “Perempuan Sholeha itu?”
Perempuan sholeha bukanlah perempuan yang berjabatan tinggi, pemilik tampang secantik luna maya, jago acting selincah emma watson atau mempunyai 10 mobil mewah. Namun bisa jadi Ia adalah seorang anak perempuan dari tukang kebun. Dia tidak pintar namun ia cerdas menggunakan akal pikirannya (yang jelas tidak sejail abu nawas... hehe). Dia bukan perempuan bodoh yang hobby shopping setiap minggunya demi memamerkan harta kekayaan dan menghambur-hamburkan uang suaminya. Tapi dia perempuan yang cukup cerdas yang mempergunakan akalnya untuk berjihad dengan jalannya masing-masing, dan jihad perempuan itu adalah dirumah bukan di apartement berlantai 30, ataupun di persimpangan jalan dimalam hari. Rumahnya adalah Syurga bagi suaminya dan pesantren untuk anak-anaknya...
Perempuan Sholeha adalah perempuan yang memiliki kelembutan Khadijah, Ketabahan Fatimah dan Kecantikan Aisyah... Perempuan ini memang kelihatan lembut, Namun kelembutannya mampu mengalahkan Kekerasan atau paksaan dari kaum lelaki. Semua segan terhadapnya dan ingin melindunginya karena hijab. Hijabnya adalah tameng nafsu, senyum manis tersipu yang disembunyikan dibalik kerudung dengan wajah yang tertunduk adalah pedang penebas nafsu yang membunuh siapa saja yang berniat buruk padanya... (nyamannya..)
Perempuan Sholeha adalah perempuan yang menyembunyikan sorot tajam matanya dari tatapan dan saling menatap, tatapannya hanya seperlunya terbalut oleh sipu malu, tapi semua orang terpesona oleh tunduk matanya ini, semua takjub dan semuanya kagum, dimata manusia Ia adalah Pelita dan dimata Allah SWT Ia adalah Mutiara... Subhanallah (Amazing)...
Ia indah bukan karena cantik parasnya tapi cantik hatinya, hatinya yang terbuat dari kapas selembut sutera, sebening intan permata, sesuci air telaga kautsar, dan secantik mutiara jiwa ( vhi malah jadi pujangga nih... heheh ), Jika siang Ia berhijab dan jika malam jangan cari ia dikebisingan lampu-lampu sorot kota, atau ditengah kebisingan dunia karena Ia berada diatas Sajadah, meletakkan kening beningnya dan memohon ampun kepada Allah SWT atas ria, atas fitnah dan atas khayalan kaum Adam yang memujanya. Matanya sembab karena takut kepada Allah SWT jika kecantikannya telah menjadikannya tangan setan untuk menjadi penggoda karena pada naluri setiap perempuan ingin dipuja.
Perempuan Sholeha adalah yang baik perilaku pada suaminya dan menaatinya setelah taat kepada Allah SWT. Menyanjunginya setelah dia menyanjung Rasulullah SAW. Perempuan itu lugu namun Ia tidak bodoh, pikirannya jernih karena diamnya adalah dzikir dan bicaranya adalah dakwah. Ia tak pernah kehilangan arah karena Al-Qur'an dan Hadist telah dijadikannya Sebagai Penuntun dalam hidupnya. Setiap langkahnya ia niatkan untuk mencari Ridho Allah SWT, Ujian dan Bahagia dijadikannya sebagai ladang Ibadah.
Mmm... Siapa sich yang nggak ingin jadi wanita yang Sholeha dan siapa juga yang tidak ingin menjadikannya sebagai istri, Semoga semua perempuan yang ada dimuka bumi ini termasuk saya akan mulai mengikuti langkahnya, karena perempuan seperti ini adalah oase di padang tandus, pelita dikegelapan, peneduh dibawah teriknya dunia dan Bidadari yang diturunkan Allah SWT kebumi untuk menjadi Khalifah. Iya, inilah perempuan yang sangat diinginkan kehadirannya oleh bumi dan dinanti kepulangannya di Syurga......... Amiinnn....
(RINDU)
Ya Allah tunjukilah kami
Bidadari-bidadari-MU
Yang mampu menyesatkan kami di Jalan-MU
Hanya di Jalan-MU…
Ya Allah perbikilah agama kami
Yang Ia adalah benteng bagi segala urusan kami
Perbaikilah kehidupan duniawi kami
Yang padanya persinggahan kami
Perbaikilah perkara Akhirat kami
Yang padanya tempat kami kembali
Jadikanlah hidup ini sebagai lahan upaya kami menambah segala kebajikan
Dan jadikanlah sakratulmaut sebagai titik henti bagi kami dalam segala keburukan.